Sejarah Kampung

24 19-1
Administrator
Dibaca 36 Kali
Sejarah Kampung

Sejarah Kampung Biatan Ilir

Menurut cerita tutur, penyebaran suku Dayak hingga ke Biatan Ilir oleh tiga orang yang pendahulu Dayak Basap yang membentuk perkampungan bagi warganya yang diberi nama Biatan.

Suku Dayak Basap tidak memiliki sebutan raja atau kepala suku, pada waktu itu sebutannya adalah pembakal.Tahun 1947 ada himbauan dari Kiyai Salam orang Banjar (sekarang setara dengan Camat) untuk pindah ke Talisayan agar mudah mengurus administrasi. Namun pembakal Jumboh dan Pembakal Rarap (Biatan Ulu) yang bergelar Pembakal Jaya Muda (Bapak dari kepala adat Biatan Ulu Tunjayan) tidak mau. Mereka berdua sepakat pindah tapi tidak terlalu jauh dari kampung asal yang kemudian di pilihlah nama tempat Karangan Aladan (sekarang bekas SD lama Biatan Ilir) karena lokasinya dekat dengan Sungai Karangan. Sejak perpindahan dari Karangan Aladan kemudian dayak pesisir menyebut dirinya Dayak Aladan.

Oleh karena ada diantara mereka ada yang berpindah ke bagian hulu, maka dinamakan Biatan Ulu dan yang menetap di Biatan Ilir maka dinamakan kampung Biatan Ilir.

Pada tahun 1960, kampung Biatan Ilir mengalami perkembangan ditandai dengan kedatangan dari Sulawesi,  Berau dan Lombok.

Ketua Adat pertama yang dipimpin oleh Bapak Gemak.Berikutnya Bapak Jombo.Setelah itu diganti oleh Sultan.Lalu digantioleh Bapak Gafar.Dan sekarang dipimpin oleh Bapak Aliansyah.

Suku Dayak di kampung Biatan Ilir dalam perkembangannya sudah ada yang memeluk agama Islam, disebabkan dengan ada orang dayak yang kawin dengan orang Islam seperti orang Bugis, Berau dan lain lain. Perlu diketahui pula, bahwa suku dayak mulai maju dengan pergaulannya sehari-hari bertambah erat hubungannya dan sedikit demi sedikit kebiasaan dahulu tinggal di hutan dan tidak memakai baju mulai ditinggalkan dan beradaptasi dengan orang-orang pendatang.

Pada masa itu, masyarakat berkebun dengan alat-alat produksi sederhana seperti beliung dan berburu menggunakan panah. Pola pertanian dan perladangan masih berpindah meneruskan kearifan tradisi para leluhur, karena ladang berpindah akan memberikan kesempatan lahan yang sudah dibuka untuk pulih kembali kesuburannya dan lahan pertanian masih dianggap cukup luas.

Sejarah pemerintahan

                       Menurut sumber yang di himpun dari tokoh masyarakat yang mengatakan kampung biatan Ilir sudah mengalami penggantian kepala pemerintahan sebanyak 8 kali adapun urutanya adalah

  1. Kepela Kampung Pembakal JomboTahun :  1950 - 1960
  2. Kepala Kampung Bapak Gemak Tahun :  1960 - 1990
  3. Kepala Kampung Meter Tahun ;   1996 -  2001
  4. Kepela Kampung Agus Sahrir Tahun :     2002 - 2003
  5. Kepela Kampung Sahidan Tahun :    2004 - 2009
  6. Majmuk Tahun  :   2010 - 2013
  7. Anwar Pjs Tahun   Tahun  :   2014 - 2015
  8. Abd Hafid Tahun    Tahun  :    2016 – Sekarang